-->

Budidaya Jeruk







Jeruk kaya sekali dengan vitamin C. Tapi sayang sekali di Indonesia ini produksi jeruknya masih rendah sementara permintaan terus meningkat. Sementara ini budidaya jeruk di Indonesia hanya mampu memproduksi 16 ton/Ha. Beberapa hal yang menjadi kendala produksi budidaya jeruk yang sering terjadi adalah setelah tanaman jeruk berumur 7 tahun produksinya mulai menurun, ini di sebabkan oleh hama dan penyakit dan juga factor tanah dan lingkungan tempat jeruk tumbuh.

Beberapa syarat untuk pertumbuhan jeruk

Untuk mendalami Budidaya Jeruk, terlebih dahulu harus mengetahui hal-hal yang bisa membantu pertumbuhan jeruk dengan baik. Begitu juga dengan tanaman yang lain. Intensitas Sinar matahari penuh adalaha hal yang wajib ada untuk budidaya jeruk dengan suhu antara 25 – 30 oC. Untuk wilayah sub tropis tanaman jeruk mampu tumbuh hingga 650m, sedangkan untuk wilayah katulistiwa tanaman jeruk mampun tumbuh hingga 2000 m dpl.

Air sangat di perlukan tanaman jeruk khususnya pada masa vegetative, mulai pembungaan, dan proses pembesaran buah. Namun demikian air tidak boleh berlebihan sebab bisa menyebabkan  rusaknya warna buah.

Jeruk dapat ditanam di berbagai jenis tanah. Asalkan tanah tersebut berstektur baik, tidak becek serta tidak menganbung kegaraman yang tinggi.

Teknis Budidaya Jeruk

1. Tanaman jeruk menyukai pengolahan tanah yang mengandung bahan organic tinggi. Tanah harus bersih dari tanaman pengganggu, dan sebaiknya di buatkan selokan atau parit-parit kecil untuk menjaga agar tanah tidak sering tergenang.

2. Buatlah lubang 2 sampai 3 minggu sebelum tanam dan diisi dengan pupuk organik untuk menambah kesuburan tanah. Buatlah lubang di awal musim hujan dengan ukuran 60 x 60 x 50 atau 1 x 1 x 0,5. Lubang jangan terlalu dalam karena kurang bagus untuk tanaman jeruk.

3. Gunakan bibit yang telah diketahui indukannya, dan perhatikan perakarannya bila akar tanaman pendek usahakan daerah lubang tanam itu digemburkan lebih luas dan bila akar panjang maka buatlah lubang lebih dalam.

4. Lubang tanam harus betul-betul basah dari atas ke bawah. Perhatikan akar tanaman jangan sampai melewati lubang tanam. Dapat dilakukan pemotongan akar bila diperlukan tapi perlu diperhatikan teknisnya dan jangan terlalu pendek hanya dilakukan untuk meluruskan akar saja.

5. Setelah bibit ditanam, lakukan penutupan dengan tanah yang subur dan padatkan dengan tanah. Sebab bila ada rongga udara akan menggangu pertumbuhan tanaman. Beri naungan agar tanaman tidak mengalami stress dengan cahaya matahari yang terik.

6. Pemeliharaan dilakukan dengan membersihkan dari tanaman pengganggu (gulma) yang dapat dilakukan di sela-sela pembersihan parit.

7. Pemupukan tanaman juga perlu dilakukan sebanyak 2 kali dalam setahun yaitu awal dan akhir musim hujan. Adapun dosis yang digunakan adalah masing-masing setengah dari urea 160 kg/Ha TSP 325 kg/Ha dan KCl 250 kg/Ha.

Dosis ini menjadi bertambah kurang lebih 20 % setiap tahunnya. Untuk mengimbangi kekurangan hara mineral dalam tanah. Akan tetapi penggunaan pupuk organik tetap harus diberikan 3 kali setahun yaitu pada awal musim hujan, pada saat tanaman jeruk hendak berbuah dan saat telah panen.

Note : Untuk mengoptimalkan hasil panen, campurkan Pupuk Plant Activator 1/10 pupuk konvensional.

8. Panen dan pasca panen bagi budidaya jeruk dimulai kurang lebih saat tanaman berumur 3 tahun. Beberapa hal yang dapat kita lakukan saat tanaman berbuah :

1. Lakukan penjangan buah sebanyak 40 % agar buah menjadi besar

2. Lakukan pemangkasan tunas air, cabang dan ranting kering

Tanda-tanda buah yang siap panen

1. Buah Nampak kekuningan

2. Bila dipegang buah tidak terlalu keras

3. Aroma harum tercium dari buah

4. Bagian bawah agak lunak ditekan

Simpan buah jeruk dalam suhu ruang 18-32 oC untuk memperpanjang daya simpannya.



Demikian cara budidaya jeruk, semoga bermanfaat.