Tanaman karet adalah tanaman tahunan
yang dapat tumbuh sampai umur 30 tahun. Habitus tanaman ini merupakan pohon
dengan tinggi tanaman dapat mencapai 15-20 meter. Modal utama dalam pengusahaan
tanaman ini adalah batang setinggi 2,5 sampai 3 meter dimana terdapat pembuluh
latek. Oleh karena itu fokus pengolahan tanaman karet ini adalah bagaimana
mengelola batang tanaman ini seefisien mungkin.
Metode pemupukan pada tanaman karet
diperlakukan dengan dua cara, cara yang pertama pemupukan terhadap tanaman
belum menghasilkan (TBM), dan pemupukan tanaman karet yang menghasilkan (TM).
Pada pemupukan tanaman karet belum menghasilkan berfungsi untuk mempercepat
tanaman sampai matang sadap. Sedangkan pemupukan pada tanaman karet
menghasilkan didasarkan pada analisis tanah dan daun yang dapat dilakukan 1
sampai 2 tahun sekali. Hal ini dilakukan agar pemupukan tersebut dilakukan agar
kualitas lateks yang dihasilkan dari tanaman karet tetap terjaga. Program
pemupukan secara berkelanjutan pada tanaman karet harus dilakukan dengan dosis
yang seimbang dua kali pemberian dalam setahun. Jadwal pemupukan pada semester
1 yakni dimulai pada bulan januari hingga februari, pada semester 2 dimulai
pada bulan juli hingga agustus.
Tanaman karet tentunya membutuhkan
beberapa unsur hara yang sangat penting untuk pertumbuhan batang karet agar
dapat subur dan cepat besar serta cepat produksi. Adapun mengenai hal tersebut,
pupuk yang sering digunakan untuk tanaman karet yaitu pupuk Urea, SP36, dan
KCL.
Dalam pemupukan tanaman karet ada dua
hal yang perlu di perhatikan. Yang pertama yaitu pemupukan yang diperlakukan
terhadap tanaman karet belum menghasilkan (TBM) dan yang kedua pemupukan
terhadap tanaman karet yang menghasilkan (TM).
1. Pemupukan
pada tanaman belum menghasilkan (TBM)
Pemupukan pada TBM berfungsi untuk
mempercepat tanaman mencapai matang sadap. Pada umumnya unsur yang diberikan
adalah N, P, K dan Mg dengan dosis sesuai anjuran pada daerah setempat. Pupuk
ini diberikan dua kali dalam setahun yaitu pada awal dan akhir musim hujan.
Jika dirasa perlu, penggunaan pupuk daun juga dapat dilaksanakan. Dosis pupuk
untuk tanaman belum menghasilkan dapat dilihat tabel seperti dibawah ini:
Umur Tanaman
|
Urea (g/pohon/th)
|
SP 36
|
KCL
|
Frekuensi Pemupukan
|
Pupuk dasar
|
-
|
125
|
-
|
-
|
1
2
3
4
5
|
250
250
250
300
300
|
150
250
250
250
250
|
100
200
200
250
250
|
2 kali/th
2 kali/th
2 kali/th
2 kali/th
2 kali/th
|
2. Pemupukan
pada tenaman menghasilkan (TM)
Pemupukan pada tanaman menghasilkan
didasarkan pada analisa tanah dan daun yang dapat dilakukan 1 sampai 2 tahun
sekali. Oleh karena itu untuk masing-masing daerah dosis pupuk yang diberikan
sangat bervariasi. Pupuk diberikan dengan cara disebar disekitar daerah
perakaran tanaman lalu dicampur dengan tanah. Pemupukan dilakukan dua kali
dalam setahun yaitu pada awal dan akhir musim hujan. Rekomendasi umum untuk
pemupukan tanamn menghasilkan dapat dilihat tabel seperti dibawah ini:
Umur Tanaman
|
Urea (g/pohon/th)
|
SP 36
|
KCL
|
Frekuensi Pemupukan
|
6-15
16-25
>25 sampai 2 tahun sebelum peremajaan
|
350
300
200
|
260
190
-
|
300
250
150
|
2 kali/th
2 kali/th
2 kali/th
|
Sebelum melakukan pemupukan pada
tanaman karet yang telah menghasilkan yang harus dilakukan terlebih dahulu
adalah melakukan pembersihan kebun. Kebun karet yang baik adalah kebun yang
bebas dari tanaman pengganggu agar tidak terjadi persaingan kompetitif dalam
penyerapan unsur hara dalam tanah. Apabila tanaman pokok terganggu dalam
pencarian makanan atau dalam penyerapan unsur hara tanaman, maka proses
reproduksi terganggu sehingga hasil produksi getah akan berkurang.
Pupuk Urea mengandung unsur hara N
(nitrogen) 46% dalam setiap berat 100 gram, fungsi dari pupuk urea ini adalah
membuat daun karet menjadi hijau mengkilat serta meningkatkan pertumbuhan
batang agar menjadi besar serta cabang pohon karet dan juga peningkatan jumlah
hasil sadap tanaman karet. Pupuk SP36 merupakan sumberdaya posfor untuk tanaman
karet serta mudah larut dalam air, fungsi dari pupuk ini adalah mempercepat
pertumbuhan akar agar pohon karet tahan terhadap kekeringan di musim kemarau,
meningkatkan hasil produksi getah karet, menambah ketahanan terhadap hama
penyakit tanaman karet. Pada pupuk KCL memiliki fungsi dalam mempercepat proses
unsur metabolisme unsur nitrogen dan zat-zat unsur hara lainnya pada tanaman
karet, menambah daya tahan batang karet agar tidak roboh atau tumbang.
Selain itu, sebelum melakukan
pemupukan perlu diperhatikan pula keadaan cuaca, karena jika melakukan
pemupukan di saat hujan turun maka akan terjadi pencuncian unsur hara, sehingga
unsur hara yang di serap oleh akar tanaman akan diperoleh sedikit, dan juga
kadar dosis untuk pemupukan tanaman per hektar perlu diperhatikan agar dapat
mengurangi perkembangbiakan organisme pengganggu tanaman (OPT), serta memahami
sifat fisik, kimia dan biologi tanah atau dengan kata lain tingkat kesburannya,
agar pertumbuhan tanaman karet bisa memberikan hasil yang produktif.
Catatan: Tambahkan Pupuk Plant Activator untuk penyempurnaan unsur hara / nutrisi agar didapat hasil produksi yang optimal.