Tanaman jagung merupakan salah satu jenis
tanaman pangan biji-bijian dari keluarga rumput-rumputan. Berasal dari Amerika yang tersebar ke Asia
dan Afrika melalui kegiatan bisnis orang-orang Eropa ke Amerika. Sekitar abad
ke-16 orang Portugal menyebarluaskannya ke Asia termasuk Indonesia. Orang
Belanda menamakannya mais dan orang Inggris menamakannya corn.
Persiapan
Dilakukan
dengan cara membalik tanah dan memecah bongkah tanah agar diperoleh tanah yang
gembur untuk memperbaiki aerasi. Tanah yang akan ditanami (calon tempat barisan
tanaman) dicangkul sedalam 15-20 cm, kemudian diratakan. Tanah yang keras
memerlukan pengolahan yang lebih banyak. Pertama-tama tanah dicangkul/dibajak
lalu dihaluskan dan diratakan.
Pembukaan
Lahan
Pengolahan lahan diawali dengan membersihkan lahan dari sisa sisa tanaman sebelumnya. Bila perlu sisa tanaman yang cukup banyak dibakar, abunya dikembalikan ke dalam tanah, kemudian dilanjutkan dengan pencangkulan dan pengolahan tanah dengan bajak.Pembentukan Bedengan
Pengolahan lahan diawali dengan membersihkan lahan dari sisa sisa tanaman sebelumnya. Bila perlu sisa tanaman yang cukup banyak dibakar, abunya dikembalikan ke dalam tanah, kemudian dilanjutkan dengan pencangkulan dan pengolahan tanah dengan bajak.Pembentukan Bedengan
Setelah tanah diolah, setiap 3 meter dibuat saluran drainase sepanjang barisan
tanaman. Lebar saluran 25-30 cm dengan kedalaman 20 cm. Saluran ini dibuat
terutama pada tanah yang drainasenya jelek.
Pengapuran
Di daerah dengan pH kurang dari 5, tanah harus dikapur.
Jumlah kapur yang diberikan berkisar antara 1-3 ton yang diberikan tiap 2-3
tahun. Pemberian dilakukan dengan cara menyebar kapur secara merata atau pada
barisan tanaman, sekitar 1 bulan sebelum tanam. Dapat pula digunakan dosis 300
kg/ha per musim tanam dengan cara disebar pada barisan tanaman.
Pemupukan
Apabila tanah yang akan ditanami tidak menjamin ketersediaan hara yang cukup maka harus dilakukan pemupukan. Dosis pupuk yang dibutuhkan tanaman sangat bergantung pada kesuburan tanah dan diberikan secara bertahap. Anjuran dosis rata-rata adalah: Urea=200-300 kg/ha, TSP=75-100 kg/ha dan KCl=50-100 kg/ha.
Adapun cara dan dosis pemupukan untuk setiap hektar:
·
Pemupukan
dasar: 1/3 bagian pupuk Urea dan 1 bagian pupuk TSP diberikan saat tanam, 7 cm
di parit kiri dan kanan lubang tanam sedalam 5 cm lalu ditutup tanah;
·
Susulan I:
1/3 bagian pupuk Urea ditambah 1/3 bagian pupuk KCl diberikan setelah tanaman
berumur 30 hari, 15 cm di parit kiri dan kanan lubang tanam sedalam 10 cm lalu
di tutup tanah;
·
Susulan II: 1/3 bagian pupuk Urea diberikan saat tanaman berumur
45 hari.
Catatan: Tambahkan 1/10 Plant Activator setiap melakukan
pemupukan untuk hasil optimal.